Minggu, 03 November 2013

Tulisan 13

Apindo: Banyak Perusahaan Korea Tinggalkan Jabodetabek


JAKARTA - Buruh terus melakukan aksi demo guna merealisasikan tuntutannya untuk kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP). Aksi buruh ini, dipandang sebagai salah satu alasan yang mampu membuat perusahaan asing meninggalkan Jabodetabek.

Sekertaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Suryadi Sasmita mengatakan, sekitar 128 perusahaan akan meninggalkan Jabodetabek lantaran besaran UMP Jabodetabek yang lebih tinggi dibandingkan wilayah di luar Jabodetabek.

"Banyak sekali, Bogor 68 perusahaan, itu perusahaan garmen, sepatu, padat karya. Bekasi ada 30 sampai 40-an, Tangerang lebih sedikit 20-an. Kalau Jakarta lebih banyak di Pulo Gadung saja, sisanya pabrik sudah hampir enggak ada," kata Suryadi saat di temui di Gedung Permata Kuningan, Jakarta, Selasa (29/10/2013).

Dia menyebutkan, perusahaan-perusahaan yang akan meninggalkan wilayah Jabodetabek, didominasi oleh perusahaan-perusahaan yang dipimpin oleh Korea. "Kebanyakan perusahaan-perusahaan Korea. Sudah bikin surat di KBN itu kan," tambahnya.

Menurut dia, dalam waktu dekat ini serikat buruh sudah terang-terangan menyebutkan akan melakukan aksi demo dan mogok kerja secara besar-besaran. Hal tersebut lantaran ingin meminta kenaikan UMP. Namun, dirinya mengikuti sepenuhnya keputusan pemerintah mengenai realisasi kenaikan UMP.

"Kita percaya penuh bahwa gubernur akan mengikuti inpres maupun Permenaker, kalau Gubernur saja tidak penuhi aturan yang dibuat oleh presiden dan menterinya, saya pikir habis lah negara kita. Semua jadi tidak mengikuti aturan. Saya pikir sampai sekarang 60-70 persen kondusif, karena pemerintah sudah aware," ujarnya.(rez) (wdi)

Minggu, 03 November 2013

analisis: Jika demo yang dilakukan para buruh terus dilakukan bukan tidak mungkin jika perusahaan yang didirikan oleh perusahaan asing akan ditutup dan lebih memilih untuk membuka usaha di wilayah lain yang upah tenaga kerja dibawah UMP DKI Jakarta. Namun dampak nya bagi perusahaan yang didirikan oleh pengusaha asli Indonesia mungkin banyak perusahaan akan mengambil langkah untuk memilih PHK para pekerja nya untuk menghindari kerugian. dan dampak lain nya adalah banyak pengangguran di Indonesia menjadi tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar