Selasa, 28 April 2015

International Accounting

Tugas 1


BAB I

PENDAHULUAN
              Akuntansi berperan penting dalam masyarakat sebagai cabang dari ilmu ekonomi, akuntansi menyediakan informasi mengenai perusahaan dan transaksinya untuk memfasilitasi keputusan alokasi sumber daya oleh para pengguna informasi tersebut. Akuntansi mencakup beberapa proses yang luas: pengukuran, pengungkapan, dan pemeriksaan (auditing). Pengukuran adalah proses mengidentifikasi mengelompokkan dan menghitung aktivitas ekonomi atau transaksi. Pengungkapan adalah proses dimana pengukuran akuntansi dikomunikasikan kepada para pengguna yang diharapkan. Auditing adalah proses dimana kalangan profesional akuntansi khusus (auditor) melakukan atestasi (Pengujian) terhadap keandalan proses pengukuran dan komunikasi.

SUDUT PANDANG  SEJARAH
·         Sebagai permulaan, sistem pembukuan berpasangan (double-entry bookingkeeping), yang umumnya dianggap sebagai awal penciptaan akuntansi, berawal dari negara-negara kota di Italia pada abad ke-14 dan 15.
·         Adanya keinginan pemerintah Italy untuk menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial.
·         “pembukuan ala Italia” digunakan untuk membantu para pedagang zaman Fugger dan kelompok hanseatik di Jerman.
·         Profesi akuntansi publik sudah terorganisasi di Skotlandia & Inggris selama tahun 1870-an.

SUDUT PANDANG KONTEMPOER
·         Faktor ini tumbuh dari pengurangan yang signifikan & terus-menerus atas hambatan perdagangan dan pengendalian modal secara nasional yang terjadi bersamaan dengan kemajuan teknologi informasi.
·         Pengendalian nasional terhadap arus modal, valuta asing, investasi langsung, & transaksi terkait telah diliberalisasikan secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir, sehingga mengurangi hambatan-hambatan terhadap bisnis internasional.
·         Usaha-usaha pemerintah nasional untuk membuka perekonomian terhadap perusahaan swasta, investor & bisnis internasional.
·         Kemajuan teknologi informasi juga menyebabkab perubahan radikal dalam ekonomi produksi dan distribusi.

PERTUMBUHAN DAN PENYEBARAN OPERASI MULTINASIONAL
             
            Bisnis internasional secara tradisional terkait dengan perdangan luar negeri. Saat ini perdagangan jasa mendapatkan keuntungan yang lebih signifikan dan berkembang dengan tingkat yang lebih cepat daripada perdagangan barang. Bisnis internasional melebihi perdangan luar negeri dan meningkatkan asosiasi dengan investasi asing langsung, yang meliputi pendirian sistem manufaktur atau distribusi diluar negeri dengan membentuk afiliasi yang dimiliki seutuhnya, usaha patungan, atau aliasi strategis.

INOVASI KEUANGAN
·         Perputaran naik turunnya harga ini tidak serta-merta langsung berdampak pada proses pelaporan internal, tetapi juga menghadapkan perusahaan pada resiko menderita kerugian ekonomis.             
·         Pertumbuhan jasa manajemen risiko yang cepat memungkinkan perusahaan dapat mempertinggi nilai perusahaan dengan mengatur manajemen resikonya. Investor dan pemegang saham perusahaan lainnya mengharapkan manajer keuangan untuk mengindentifikasikan dan secara aktif mengelola ekposur tersebut.
·         Mereka yang memiliki keahlian manajeman risiko sangat dihargai oleh pasar.

KOMPETISI GLOBAL
              Faktor lain yang turut menyumbangkan makin pentingnya akuntansi internasional adalah fenomena kompetisi global. Penentuan acuan (benchmarking), suatu tindakan untuk membandingkan kinerja satu pihak dengan suatu standart yang memadai. Dalam penetuan acuan terhadap pesaing internasional, seseorang harus berhati-hati untuk memastikan bahwa perbandingan yang dilakukan memang benar-benar dapat dibandingkan.

MARGER DAN AKUISISI LINTAS BATAS NEGARA
Merger umumnya diringkas dengan istilah sinergi operasi atau skala ekonomi, akuntansi memainkan peranan yang penting dalam mega konsolidasi ini karena angka-angka yang dihasilkan akuntansi bersifat mendasar dalam proses penilaian perusahaan.  Perbedaan aturan pengukuran akuntansi dapat menimbulkan arena bermain yang tidak sebanding dalam pasar untuk memperoleh kendali perusahaan.

INTERNASIONAL PASAR MODAL

·         Internasionalisasi pasar modal seluruh dunia merupakan faktor yang menyumbang perhatian lebih terhadap akuntansi internasional dikalangan eksekutif perusahaan, investor, regulator perusahaan, pembuat standar akuntansi, dan para pensisik ilmu bisnis.
·         Penawaran  internasional yang berkenan dengan obligasi (surat utang), pinjaman modal perusahaan dan prasarana utang lainnya, semua ini telah melonjak naik secara dramatis sejak tahun 1990.
·         Federasi bursa efek dunia (word federation of exchanges) melaporkan bahwa meskipun jumlah perusahaan domestik yang terdaftar dibeberapa tempat meningkat dan ditempat lain justru  menurun dalam paruh pertama dekade ini, namun demikian tingkat rata-rata volume pandangan tahunan dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar telah melonjak secara signifikan.
·         Tiga wilayah dengan pasar modal terbesar adalah wilayah benua Amerika, Asia Pasifik, dan Eropa, termasuk juga didalamnya Afrika dan Timur Tengah.

PENCATATAN DAN PENERBITAN SAHAM LINTAS BATAS NEGARA
Bukti menunjukkan bahwa perusahaan penerbitan saham bermaksud melakukkan pencatatan lintas-batas di Eropa untuk memperluas kelompok pemegang saham, meningkatkan kesadaran terhadap produk mereka dan/atau membangun kesadaran masyarakat terhadap perusahaan, khususnya negara-negara dimana perusahaan memiliki operasi yang signifikan dan/atau pelanggan utama.


           
BAB II

PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI
Akuntansi berbeda dari satu tempat ke tempat lain diseluruh dunia dan pengetahuan mengenai faktor perkembangan membantu untuk memahami mengapa hal tersebut terjadi. Dengan kata lain, perbedaan-perbedaan yang terlihat serta persamaan-persamaan dapat dijelaskan melalui faktor-faktor tersebut. Oleh karena akuntansi bereaski terhadap lingkungan, lingkungan budaya, ekonomi, hukum dan politik yang berbeda-beda menghasilkan sistem yang serupa pula.
Klasifikasi merupakan dasar untuk memahamai dan menganalisis mengapa dan bagaimana sistem akuntansi nasional berbeda-beda. Tujuan klasifikasi adalah untuk mengelompokkan sistem akuntansi keuangan menurut karakter khususnya.

PERKEMBANGAN
Tujuh faktor pertama berupa ekonomi, sejarah sosial, dan atau kelembagaan dan merupakan faktor yang sering disebutkan oleh para penulis akuntansi
1.    Sumber pendanaan
 Dinegara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, seperti Amerika Serikat dan Inggris, akuntansi memiliki fokus atas seberapa baik menejemen menjalankan perusahaan (profitabilitas) dan dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait. Sebaliknya, dalam sistem yang berbasi kredit dimana bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi memiliki fokus pada perlindungan kreditor melalui pengkuran akuntansi yang konservatif dalam meminimumkan pembayaran deviden dan menjga pendanaan yang mencukupi dalam rangka perlindungan bagi para peminjam.
2.    Sistem Hukum
Dunia barat mempunyai dua orientasi dasar: kedifikasi (Sipil) dan hukum umum (Kasus). Kodifikasi hukum utamanya diambil dari hukum romawi dan kode Napoleon. Dalam negara-negara yang menganut sistem kodifikasi hukum Latin-Romawi, hukum merupakan satu kelompok lengkap yang mencakup ketentuam dan prosedur. Sebaliknya hukum umum berkembang atas dasar kasus berkasus tampa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode lengkap.
3.    Perpajakan
Kebanyakan negara, peratuan pajak secara efektif menentukan standart akuntansi karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya dalam keperluan pajak. sebagai contoh adalah kasus yang terjadi di Jerman dan Swedia. Dinegara lain seperti Belanda, akuntansi keuangan dan pajak berbeda: laba kena pajak pada dasarnya adalah laba akuntansi keuangan yang disesuaikan terhadap perbedaaan–perbedaaan dengan hukum pajak.
4.    Ikatan Politik & Ekonomi
Ide dan teknologi akuntansi dialihkan melalui penaklukan, perdangangan, dan kekuatan sejenis. Sistem pencatatan berpasangan (double entry) yang berawal di Italia pada tahun 1400-an secara perlahan-lahan menyebar luas di Eropa bersamaan dengan gagasan-gagasan pembaruan( ranaissance) lainnya.
5.    Inflasi
Inflasi mengaburkan biaya historis akuntansi melalui penurunan berlebihan terhadap niali-nilai assets dan beban-beban terkait, sementara disisi lain melakukan peningkatan berlebihan terhadap pendapatan. Negara-negara dengan inflasi tinggi sering kali menuntut perusahaan-perusahaan melakukan berbagia perubahan harga kedalam perhitungan keuangan mereka.
6.    Tingkat Perkembangan Ekonomi
Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama. Saat ini, banyak perekonomian industri berubah menjadi perekonomian jasa.
7.    Tingkat Pendidikan
Standar dan praktik akuntansi yang sangat rumit (sophisticated) akn menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan. Pendidikan akuntansi profesional sulit dicapai jika taraf pendidikan disuati negara secara umum  juga rendah. Mesiko adalah salah satu contoh negara dimana permasalahan ini telah berhasil ditanggulangi. Pada situasi lainnya sebuah negara harus menginpor tenaga pelatihan atau mengirim warganya kenegara lain untuk memperoleh kualifikasi yang layak.
8.    Budaya
Disini budaya berarti nilai-nilai dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat. Variabel budaya yang mendasari pengaturan kelembagaan disuatu negara (seperti sitem hukum) Hofstedo mendasari empat dimensi budaya nasional (nilai sosial) : (1) Individualisme, (2) Jarak Kekuasaan, (3) Penghindaran ketidakpastian, dan (4) Maskulinitas.

KLASIFIKASI
              Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua kategori:
1.         klasifikasi dengan pertimbangan
            Bergantung pada pengetahuan, intuisi, dan pengalaman.
2.         klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistik untuk mengumpulkan basis data prinsip dan praktik akuntasi seluruh dunia.

EMPAT PENDEKATAN  TERHADAP PERKEMBANGAN AKUNTANSI
1.         Berdasarkan Pendekatan Makroekonomi
Akuntansi didapatkan dari  dan dirancangan untuk meningkat tujuan makroekonomi nasional. Tujuan perusahaan umumnya mengikuti dan bukan memimpin kebijakan nasional, karena perusahaan bisnis mengoordinasikan kegiatan mereka dengan kebijakan nasional.
2.         Berdasarkan Pendekatan Mikroekonomi
Fokus pada perusahaan secara individu yang memiliki tujuan untuk bertahan hidup.
3.         Berdasarkan Pendekatan displin independen
            Akuntansi berasal dari praktik bisnis dan berkembang secar ad hoc , dengan dasar perlahan-lahan dari pertimbangan, coba-coba, dan kesalahan.
4.         Berdasarkan Pendekatan Yang Seragam
            Akuntansi dan distandardisasi dan digunakan sebagai alat kendali administratif oleh pemerintah pusat.

Sistem Hukum: Akuntasi Hukum Umum versus Kodifikasi Hukum
1.    Akuntansi dalam negara-negara hukum umum memiliki karakter berorientasi terhadap “ penyajian wajar”, transparansi dan pengungkapan penuh dan pemisahan antara akuntansi keuangan dan pajak.
2.    Akuntansi dalam negara-negara yang menganut kodifikasi hukum memiliki karakteristik berorientasi legalistik, tidak membiarkan pengungkapan dalam jumlah kurang, dan kesesuain antaraakuntansi keuangan & pajak.
Sistem Praktik: Akuntansi Penyajian Wajar versus Kepatuhan Hukum
 1. pentingnya pasar saham sebagai sumber keuangan terasa semakin berkembang diseluruh dunia .
2. pelaporan keuangan ganda kini menjadi hal yang umum.
  


BAB III

AKUNTANSI KOMPARATIF: EROPA
Berfokus pada lima anggota Uni Eropa (EU): Republik Ceko, Prancis, Jerman, Belanda, dan Inggris, Prancis Jerman dan Belanda merupakan anggota asli Masyarakat Ekonomi Eropa ( European Economic Community) ketika organisasi tersebut didirikan pada tahun 1957. Inggris bergabung pada tahun 1973.

BEBERAPA PENGAMATAN TENTANG STANDART DAN PRAKTIK AKUNTANSI
Susunan standar akauntansi baisanya menggabungakan kombinasi dari kelompok-kelompok sektor umum dan sektor swasta. Sektor swasta meliputi profesi akuntansi dan kelompok-kelompok lain yang dipengaruhi oleh proses pelaporan keuangan, seperti pengguna dan penyususn laporan keuangan dan pegawai. Sektor umum meliputi perwakilan-perwakilan seperti petugas pajak , perwakilan pemerintah yang bertanggung jawab atas hukum komersial, dan komisi keuangan. Hubungan antara standar akuntansi dan praktik akuntansi sangat rumit, dan tidak selalu bergerak dalam gerakan satu arah.

IFRS DALAM UNI EROPA
Pada tahun 2002, uni Eropa menyetujui sebuah aturan akuntansi yang mengharuskan semua perusahaan uni Eropa yang terdaftar dalam sebuah pasar resmi untuk mengikuti IFRS dalam laporan keuangan gabungan mereka, dimulai pada tahun 2005.

LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan IFRS terdiri atas neraca gabungan, laporan laba rugi, laporan kas, laporan perubahan ekuitas (atau laporan laba rugi dan pegeluaran yang diakui), dan catatan penjelasan. Ungkapan catatan harus mencakup:
·         Kebijakan akuntansi yang diakui
·           Penilaian yang dibuat oleh manajemen dalam menerapkan kebijakan akuntansi yag penting
·         Asumsi utama masa depan dan sumber-sumber penting tentang ketidakpastian estimasi.

Patokan Akuntansi
             
·         Dalam IFRS, semua kombinasi bisnis dianggap sebagai pembelanjaan. 
·         Goodwill merupakan perbedaan antara harga pasar dari pertimbangan yang ada dan harga pasar dari aset cabang, kewajiban, dan kewajban bersyarat.
·          Aset dinilai berdasrkan harga perolehan atau harga pasar. FIFO dan beban rata-rata merupakan dasar biaya yang sesuai menurt IFRS, tapi LIFO tidak.
·         Pinjaman keuangan dikapitalisasi dan diamortisasi, sementara pinjaman operasional dibebankan pada dasar yang sistematis, biasanya membayar hutang pada dasar garis lurus.


SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN LIMA NEGARA

1.         Prancis

Regulasi dan pelaksanaan
Ada lima perusahaan besar yang terlibat dalam penyususnan standar prancis
 1. Counseil National de la Comptabilite atau CNC (Badan Akuntansi Nasional)
 2. Comite de la Reglemtation Comptable atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi)
 3. Autorite des Marches Financiers atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan)
 4. Ordre des Experts-Compatables atau OEC (Institut Akuntansi Publik)
 5. Compagnie Nationale des Commissaires aux Comptes atau CNCC (Institut Nasional Undang-undang Auditor)

Laporan Keuangan
Perusahaan Prancis harus melaporkan hal berikut:
 1. Neraca
 2. Laporan Laba Rugi
 3. Catatan atas laporan keuangan
 4. Laporan direktur
 5. Laporan auditor

Patokan Akuntansi
·         Perusahaan prancis yang terdaftar dan tidak terdaftar mengikuti IFRS dalam laporan keuangan gabungan  mereka.
·         Aset berwujud biasanya dihitung berdasarkan nilai perolehan.

2.         Jerman

Regualasi dan patokan Akuntansi
·         German Accountng Standards Committe (GASC) mengawasi German Accounting Standards Board (GASB) yang melakukan pekerjaan teknis dan mengeluarkan standar akuntansi
·         Pada tahun 2003, GASB menerapakn sebuah strategi baru yang menjajarkan program kerjanya dengan upaya IASB untuk mencapai sebuah pemusatan akuntansi global

Laporan Keuangan
 1. Neraca
 2. Laporan laba rugi
 3. Catatan
 4. Laporan manajemen
 5. Laporan auditor

Pengukuran Akuntansi
·         Berdasarkan Commercial Code (HGB), metode pembelian yang merupakan metode pengganbungan yang mendasar tapi penyatuan kepentinagan (pooling of interest) bisa diterima dalam keadaan tertentu.
·         Ada duan metode pembelian yang diizikan: yaitu metode nilai buku dan metode revaluasi.
·         HGB tidak memiliki persyaratan untuk translasi mata uang asing, perusahaan-perusahaan Jerman menggunakan beberapa metode. GAS lebih reaktif daripada HGB dalam laporan gabungan.
·         GAS 14 menggunakan pendekatan mata uang fungsional terhadap translasi mata uang asing, setara dengan IFRS.

3.         Republik Ceko

Regulasi dan pelaksanaan akuntansi
Akuntansi Republik Ceko dipengaruhi oleh:
 1. Commercial Code memeperkenalkan sejumlah legalisasi dasar yang berhubungan dengan bisnis
 2. Accounting Act, yang menetukan persyaratan untuk akuntansi.
 3. Dekrit Menteri Keuangan menetapkan praktik pengukuran dan pengungkapan yang bisa diterima yang harus diikuti oleh perusahaan.

Laporan Keuangan
Laporan keuangan harus bersifat komparatif, terdiri atas:
 1. Neraca
 2. Akun keuntungan dan kerugian (laporan laba rugi)
 3. Catatan

Pengkuran Akuntansi
·         Metode akuisisi (pembelian) digunakan untuk menghitung kombinasi bisnis (penggabungan usaha).
·         Goodwill  yang muncul dari kombinasi bisnis dimasukan ditahun pertama penggabungan dan di amortisasi selama tidak lebih dari 20 tahun.
·         Aset-aset berwujud dan tidak berwujud dinilai berdasarlan biaya dan dihapus pada umur ekonomis.
·         Persediaan dinilai pada biaya terendah atau nilai bersi yang dapat dicapi, dan FIFO serta metode rata-rata memungkinkan adanya asumsi aliran biaya (LIFO tidak)

4.         Belanda

Regulasi dan pelaksanaan akuntansi
 Dutch Astandards Boards (DASB) mengeluarkan pedoman pada prinsip-prinsip akuntanis yang diterima (tidak diterima) secara umum. Dewan ini diisi oleh anggota-anggita dari tiga keolmpok yang berbeda, yaitu:
            1. penyusun laporan keuanagan (para pegawai)
            2. pengguna laporan keuangan (perwakilan serikat dagang dan analisis keuangan)
            3. Auditor laporan keuangan

Laporan keuangan
Laporan keuangan harus meliputi hal-hal berikut:
 1. Neraca
 2. laporan laba rugi
 3. catatan
 4. laporan direktur
 5. informasi lain yang sudah ditentukan

Pengukuran Akuntansi
·         Metode pembelian merupakan praktik yang umum
·         Goodwill merupakan selisish antara biaya akuisisi dan niali wajara dari aset dan utang yang diakuisisi. Selisih ini dikapitalisasi dan diamortisasi berdasarkan masa manfaat, maksimal 20 tahun.
·         Harga perolehan digunakan untuk persediaan, hal ini biasanya dinyatakan dalam nilai rendah atau nialai bersih yang bisa dicapai, dengan baiaa yang ditentukan oleh FIFO, LIFO atau metode rata-rata, semua aset yang tidak berwujud dioanggap memiliki usia terbats, baisanya tidak lebih dari 20 tahun.

5.         Inggris

Regulasi dan pelaksanaan akuntansi
Undang-undang 1989 membentuk sebuah Financial Reporting Council (FRC) dengan tugas mengawasi ketiga cabangnya: Accounnting Standards Boards (ASB), yang digantikan oleh ASC pada tahun 1990, sebuah Urgent Issues Task Force (UITF), dan sebuah Financial Reporting Review Panel.
Hingga pada tahun 2000, standar audit merupakan tanggung jawab sebuah dewan dari CCAB.

Laporan keuangan
Laporan keuangan inggris merupakan yang paling komprehensif di dunia. Laporan keuanngan biasanya mencakup:
 1. Laporan direktur
 2. Akun laba dan rugi serta neraca
 3. Laporan arus kas
 4. Laporan keseluruhan lab dan rugi
 5. Laporan kebijakan akuntansi
 6. Catatan yang direfrensikan dalam laporan keuangan
 7. Laporan auditor

Penghitungan akuntansi
·         Inggris memperbolehkan adanya metode akuisisi dan penggabungan akuntansi untuk kombinasi bisnis.
·         Goodwill dihitung sebagai selisih antara harga pasar dari uang Yang dibayarkan dan harga pasar dari aset bersih yang diakuisisi.
·         aset-aset bisa dihitung pada harga perolehan, biaya sekarang, atau menggunakan gabunagn keduanya.
·         Persediaan dinilai berdasarkan nilai rendah atau nilai bersih yang dapat dicapai pad FIFO atau dasar baiya rata-rata; LIFO tidak bisa.

  

 Sumber: 
Frederick D.S. Choi, and Gary K. Meek. 2010. International Accounting. Jakarta: Salemba Empat




Minggu, 11 Januari 2015

Kesiapan diri anda Menghadapi MEA 2015

Tahun 2015 ini akan dilaksanakan MEA yaitu Masyarakat Ekonomi Asean. Sebagai mahasiswa tingkat akhir ini merupakan tantangan, bagaimana tidak dibuka nya MEA sekaligus awal dari karir kita. Setelah lulus kuliah kita harus dihadapkan pada kesiapan diri kita menghadapi persaingan di pasar global, mungkin banyak lulusan luar negri dari negara-negara asean yang mengincar Indonesia untuk bekerja di Indonesia hal ini pasti akan terjadi karena Indonesia adalah negara berkembang yang kaya akan kekayaan alam nya.
Untuk itu sebagai lulusan dalam negeri kita jangan mau kalah bersaing dengan para sarjana yang dari luar negeri. Begitu kita lulus kita hanya mempunya dua pilihan untuk meraih kesuksesan nanti yaitu dengan membuka usaha (Job creator) atau menjadi pekerja (Job Seeker). Kedua pilihan tersebut merupakan kesiapan diri kita bagaimana mempersiapkan diri ketika pelaksanaan MEA dibuka.
Untuk kesiapan diri saya menghadapi MEA, saya akan mengawali dengan menjadi Job Seeker terlebih dahulu karena saya ingin mencapai tujuan saya terlebih dahulu menjadi seorang akuntan. Kemudian setelah saya cukup banyak memperoleh pengalaman dan modal yang cukup dari bekerja saya akan memulai langkah kedua yaitu membuka usaha. Membuka Usaha merupakan suatu alasan untuk mendapat penghasilan yang lebih namun selain itu saya juga ingin turut serta  untuk membantu perekonomian negara, karena dengan saya mebuka usaha maka saya akan menyerap atau membutuhkan banyak tenaga kerja sehingga mengurangi pengangguran yang ada di Indonesia.
Untuk menjadi seorang akuntan mungkin tidak mudah banyak proses yang harus dijalani dengan syarat-syarat tertentu dan ditambah lagi dengan persaiangan MEA tahun ini. Seperti yang saya jelaskan diatas, tahun ini merupakan tantangan bagi kita lulusan dalam negeri untuk memperoleh pekerjaan. Kesiapan diri yang harus dilakukan agar siap bersaing dengan lulusan luar negeri adalah dengan meningkat kemampuan dan pengalaman kita dalam bekerja, bukan tidak mungkin kita dapat mengalahkan para pekerja dari luar. Selain itu kita juga harus mempunyai semangat yang tinggi dan tidak mudah menyerah dan yakin bahwa kita mampu bersaing dengan pekerja luar akan bermunculan.
Selain itu kesiapan diri kita dalam membuka usaha juga harus perlu kita perhatikan, yaitu kesiapan menerima kemungkinan buruk yang ada. Yang mana kita tahu dalam membuka suatu usaha memerlukan modal yang cukup banyak. Apalagi jika kita membuka usaha yang memang lumayan besar dengan resiko yang mungkin juga besar. Oleh sebab itu kita harus berani mengambil sebuah keputusan dimana mungkin saja hal-hal buruk akan terjadi. Jika kita berani mengambil resiko maka kedepan nya akan semakin baik. resiko itu mungkin saja ada apalagi jika kita mengalami kegagalan. Namun jika kita banyak mengambil pengalaman dari kegagalan dan berani memulai kembali. Bukan tidak mungkin kita akan berhasil. Semua kembali kepada niat kita.
Jika kita menjadi pengusaha yang sukses bukankah kita akan bangga dapat membuka banyak lapangan pekerjaan untuk para pencari kerja dalam negeri. Seberat apapun persaingan MEA nanti teruslah berusaha dan semangat. Menjadi apa kita selanjutnya Job creator Atau Job Seeker hanya diri kita yang tau jalan menuju kesuksesan tersebut hanya saja bagaimana anda  membawa kesiapan diri anda dapat bersaing di dunia kerja.



Jumat, 05 Desember 2014

Opini Mengenai Good Corporate Governance (GCG) dengan Etika

Pengertian GCG:
Secara singkat GCG dapat diartikan sebagai seperangkat sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah (value added) bagi stakeholders. 

menurut Bank Dunia (World Bank) adalah kumpulan hukum, peraturan, dan kaidah-kaidah yang wajib dipenuhi yang dapat mendorong kinerja sumber-sumber perusahaan bekerja secara efisien, menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan.

menurut Bank Dunia (World Bank) adalah kumpulan hukum, peraturan, dan kaidah-kaidah yang wajib dipenuhi yang dapat mendorong kinerja sumber-sumber perusahaan bekerja secara efisien, menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan.

Prinsip-prinsip GCG
Prinsip-prinsip corporate governance yang dikembangkan oleh Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) meliputi 5 (lima) hal yaitu :
1. Perlindungan terhadap hak-hak pemegang saham (The Rights of shareholders).
2. Perlakuan yang sama terhadap seluruh pemegang saham (The Equitable Treatment of Shareholders)
3. Peranan Stakeholders yang terkait dengan perusahaan (The Role of Stakeholders).
4. Keterbukaan dan Transparansi (Disclosure and Transparency).
5. Akuntabilitas Dewan Komisaris / Direksi (The Responsibilities of The Board).

Prinsip-prinsip GCG sesuai pasal 3 Surat Keputusan Menteri BUMN No. 117/M-MBU/2002 tanggal 31 Juli 2002 tentang penerapan GCG pada BUMN sebagai berikut : 
1.      Transparansi (transparency) :
keterbukaan dalam melaksanakan prosespengambilan keputusan dan mengemukakan informasi materil yang relevan mengenai perusahaan. 
2.      Pengungkapan (disclosure) :
penyajian informasi kepada stakeholders, baik diminta maupun tidak diminta, mengenai hal-hal yang berkenaan dengan kinerja operasional, keuangan, dan resiko usaha perusahaan.
3. Kemandirian (independence) : suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. 
4.         Akuntabilitas (accountability) : kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban Manajemen perusa-haan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif dan ekonomis. 
5.         Pertanggungjawaban (responsibility) : kesesuaian dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. 
6.         Kewajaran (fairness) : keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PERANAN ETIKA BISNIS DALAM PENERAPAN GCG 
1.      Code of Corporate and Business Conduct
 Kode Etik dalam tingkah laku berbisnis di perusahaan (Code of Corporate and Business Conduct)” merupakan implementasi salah satu prinsip Good Corporate Governance (GCG). Kode etik tersebut menuntut karyawan & pimpinan perusahaan untuk melakukan praktek-praktek etik bisnis yang terbaik di dalam semua hal yang dilaksanakan atas nama perusahaan. Apabila prinsip tersebut telah mengakar di dalam budaya perusahaan (corporate culture), maka seluruh karyawan & pimpinan perusahaan akan berusaha memahami dan berusaha mematuhi “mana yang boleh” dan “mana yang tidak boleh” dilakukan dalam aktivitas bisnis perusahaan. Pelanggaran atas Kode Etik merupakan hal yang serius, bahkan dapat termasuk kategori pelanggaran hukum. 
2.      Nilai Etika Perusahaan
Kepatuhan pada Kode Etik ini merupakan hal yang sangat penting untuk mempertahankan dan memajukan reputasi perusahaan sebagai karyawan & pimpinan perusahaan yang bertanggung jawab, dimana pada akhirnya akan memaksimalkan nilai pemegang saham (shareholder value). Beberapa nilai-nilai etika perusahaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip GCG, yaitu kejujuran, tanggung jawab, saling percaya, keterbukaan dan kerjasama. Kode Etik yang efektif seharusnya bukan sekedar buku atau dokumen yang tersimpan saja. Namun Kode Etik tersebut hendaknya dapat dimengerti oleh seluruh karyawan & pimpinan perusahaan dan akhirnya dapat dilaksanakan dalam bentuk tindakan (action). Beberapa contoh pelaksanaan kode etik yang harus dipatuhi oleh seluruh karyawan & pimpinan perusahaan, antara lain masalah informasi rahasia dan benturan kepentingan (conflict of interest). 
a.       Informasi rahasia
Seluruh karyawan harus dapat menjaga informasi rahasia mengenai perusahaan dan dilarang untuk menyebarkan informasi rahasia kepada pihak lain yang tidak berhak. Informasi rahasia dapat dilindungi oleh hukum apabila informasi tersebut berharga untuk pihak lain dan pemiliknya melakukan tindakan yang diperlukan untuk melindunginya. Beberapa kode etik yang perlu dilakukan oleh karyawan yaitu harus selalu melindungi informasi rahasia perusahaan dan termasuk Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) serta harus memberi respek terhadap hak yang sama dari pihak lain. Selain itu karyawan juga harus melakukan perlindungan dengan seksama atas kerahasiaan informasi rahasia yang diterima dari pihak lain. Adanya kode etik tersebut diharapkan dapat terjaga hubungan yang baik dengan pemegang saham (share holder), atas dasar integritas (kejujuran) dan transparansi (keterbukaan), dan menjauhkan diri dari memaparkan informasi rahasia. Selain itu dapat terjaga keseimbangan dari kepentingan perusahaan dan pemegang sahamnya dengan kepentingan yang layak dari karyawan, pelanggan, pemasok maupun pemerintah dan masyarakat pada umumnya.
b.      Conflict of interest
Seluruh karyawan & pimpinan perusahaan harus dapat menjaga kondisi yang bebas dari suatu benturan kepentingan (conflict of interest) dengan perusahaan. Suatu benturan kepentingan dapat timbul bila karyawan & pimpinan perusahaan memiliki, secara langsung maupun tidak langsung kepentingan pribadi didalam mengambil suatu keputusan, dimana keputusan tersebut seharusnya diambil secara obyektif, bebas dari keragu-raguan dan demi kepentingan terbaik dari perusahaan. Beberapa kode etik yang perlu dipatuhi oleh seluruh karyawan & pimpinan perusahaan, antara lain menghindarkan diri dari situasi (kondisi) yang dapat mengakibatkan suatu benturan kepentingan. Selain itu setiap karyawan & pimpinan perusahaan yang merasa bahwa dirinya mungkin terlibat dalam benturan kepentingan harus segera melaporkan semua hal yang bersangkutan secara detail kepada pimpinannya (atasannya) yang lebih tinggi.
Sumber:



KECURANGAN AKUNTANSI DALAM PELAPORAN KEUANGAN

Deteksi kecurangan:
 Untuk menutupi turunnya laba, beberapa manajer berupaya dengan berbagai cara memanfaatkan berbagai kelonggaran dalam prinsip-prinsip akuntansi. Mereka memainkan angka-angka keuangan untuk membuat laporan keuangan mereka tampak bagus. Di antara mereka bahkan ada yang bergerak lebih berani dengan menabrak prinsip-prinsip yang diakui, sehingga pantas disebut melakukan kecurangan. Tujuan mereka macam-macam, ada yang agar mendapat bonus tinggi, mencapai tujuan politis di kantor, mendongkrak harga saham, meningkatkan nilai perusahaan sebelum dijual dan sebagainya.Penting bagi kita, terutama investor, analis keuangan, auditor, pimpinan perusahaan serta pengguna laporan keuangan lain untuk memahami praktik curang.

Definisi:
Menurut Alison (2006) dalam artikel yang berjudul Fraud Auditing mendefinisikan kecurangan (Fraud) sebagai bentuk penipuan yang disengaja dilakukan yang menimbulkan kerugian tanpa disadari oleh pihak yang dirugikan tersebut dan memberikan keuntungan bagi pelaku kecurangan.

Macam-macam kecurangan:
1.      Salah Saji Material (Material misstatement)
Kesalahan pencatatan akuntansi dapat menyebabkan salah saji material pada pelaporan keuangan. Salah saji material pada pelaporan keuangan mengacu pada pengertian bahwa keputusan pengguna laporan keuangan akan terpengaruh/terkecoh oleh ketidakakuratan informasi yang terjadi karena salah saji tersebut. Secara umum salah saji material dapat dikategorikan menjadi 2: kualitatif dan kuantitatif. Contoh salah saji yang kategori pertama adalah kesalahan pengelompokan rekening di pelaporan keuangan. Semisal pinjaman dari bank yang berumur kurang dari 1 tahun (current) dilaporkan di rekening pinjaman jangka panjang (non-current). Efek dari kesalahan ini bisa berakibat pada tidak akuratnya perhitungan rasio lancar (current ratio) dan perbandingan hutang pada modal (debt to equity ratio)
2.      Kesalahan Akuntansi
Kesalahan pencatatan akuntansi juga bisa dikategorikan menjadi 2 yaitu: kelalaian dan kecurangan. Kelalaian (error)mengacu pada kesalahan akuntansi yang dilakukan secara tidak sengaja diakibatkan oleh salah perhitungan, salah pengukuran, salah estimasi serta salah interpretasi standar akuntansi. Kecurangan (fraud)mengacu kepada kesalahan akuntansi yang dilakukan secara sengaja dengan tujuan meyesatkan pembaca/pengguna laporan keuangan. kedua kategori kesalahan akuntansi di atas dibedakan oleh motif tujuannya, apakah sengaja (unintentional) atau sengaja (intentional).
3.      Kecurangan Akuntansi
Karena kelalaian akuntansi sifatnya tidak disengaja dan standard akuntansi pun memberikan “ruang” untuk memperbaikinya, maka tipe kesalahan ini tidaklah terlalu patut untuk dirisaukan. Yang menjadi masalah saat ini adalah kesalahan akuntansi yang disengaja (fraud) yang selanjutnya akan kita sebut sebagai kesalahan akuntansi.
Penyebab terjadinya fraud adalah motivasi, sarana dan kesempatan sebagai berikut:
-Motivasi : adalah mendapatkan keuntungan bagi dirinya sendiri dan atau suaru organisasi. Alasan pribadi seperti masalah keuangan dapat menjadi motivasi untuk melakukan kecurangan. Untuk suatu organisasi, fraud pun dapat dilakukan untuk mendapatkan keuntungan atau untuk mendapatkan apresiasi yang positif walaupun pekerjaan yang dilakukan tidak baik, misalnya kolusi antara kontraktor/konsultan dengan panitia pengadaan barang/jasa,
- Sarana : mencakup seluruh media yang dapat digunakan untuk melakukan kecurangan, misalnya dokumen kontrak/lelang yang diatur, transaksi keuangan dilakukan secara tunai dan tidak menggunakan pencatatan yang baik dan lain sebagai nya.
-Kesempatan : karena kurangnya pengawasan internal dan pemahaman tentang aturan dapat menjadi ruang terjadinya kecurangan.
Sumber :