Rabu, 29 April 2015
Selasa, 28 April 2015
International Accounting
Tugas 1
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
Akuntansi berperan penting dalam masyarakat sebagai cabang dari ilmu ekonomi,
akuntansi menyediakan informasi mengenai perusahaan dan transaksinya untuk
memfasilitasi keputusan alokasi sumber daya oleh para pengguna informasi
tersebut. Akuntansi mencakup beberapa proses yang luas: pengukuran,
pengungkapan, dan pemeriksaan (auditing). Pengukuran adalah proses
mengidentifikasi mengelompokkan dan menghitung aktivitas ekonomi atau
transaksi. Pengungkapan adalah proses dimana pengukuran akuntansi
dikomunikasikan kepada para pengguna yang diharapkan. Auditing adalah proses dimana kalangan
profesional akuntansi khusus (auditor) melakukan atestasi (Pengujian) terhadap
keandalan proses pengukuran dan komunikasi.
SUDUT PANDANG SEJARAH
·
Sebagai permulaan,
sistem pembukuan berpasangan (double-entry bookingkeeping), yang umumnya
dianggap sebagai awal penciptaan akuntansi, berawal dari negara-negara kota di
Italia pada abad ke-14 dan 15.
·
Adanya keinginan
pemerintah Italy untuk menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi
komersial.
·
“pembukuan ala Italia”
digunakan untuk membantu para pedagang zaman Fugger dan kelompok hanseatik di
Jerman.
·
Profesi akuntansi
publik sudah terorganisasi di Skotlandia & Inggris selama tahun 1870-an.
SUDUT PANDANG
KONTEMPOER
·
Faktor ini tumbuh dari
pengurangan yang signifikan & terus-menerus atas hambatan perdagangan dan
pengendalian modal secara nasional yang terjadi bersamaan dengan kemajuan
teknologi informasi.
·
Pengendalian nasional
terhadap arus modal, valuta asing, investasi langsung, & transaksi terkait
telah diliberalisasikan secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir, sehingga
mengurangi hambatan-hambatan terhadap bisnis internasional.
·
Usaha-usaha pemerintah
nasional untuk membuka perekonomian terhadap perusahaan swasta, investor &
bisnis internasional.
·
Kemajuan teknologi
informasi juga menyebabkab perubahan radikal dalam ekonomi produksi dan
distribusi.
PERTUMBUHAN DAN PENYEBARAN OPERASI MULTINASIONAL
Bisnis
internasional secara tradisional terkait dengan perdangan luar negeri. Saat ini
perdagangan jasa mendapatkan keuntungan yang lebih signifikan dan berkembang
dengan tingkat yang lebih cepat daripada perdagangan barang. Bisnis
internasional melebihi perdangan luar negeri dan meningkatkan asosiasi dengan
investasi asing langsung, yang meliputi pendirian sistem manufaktur atau
distribusi diluar negeri dengan membentuk afiliasi yang dimiliki seutuhnya,
usaha patungan, atau aliasi strategis.
INOVASI KEUANGAN
·
Perputaran naik turunnya
harga ini tidak serta-merta langsung berdampak pada proses pelaporan internal,
tetapi juga menghadapkan perusahaan pada resiko menderita kerugian
ekonomis.
·
Pertumbuhan jasa
manajemen risiko yang cepat memungkinkan perusahaan dapat mempertinggi nilai
perusahaan dengan mengatur manajemen resikonya. Investor dan pemegang saham
perusahaan lainnya mengharapkan manajer keuangan untuk mengindentifikasikan dan
secara aktif mengelola ekposur tersebut.
·
Mereka yang memiliki
keahlian manajeman risiko sangat dihargai oleh pasar.
KOMPETISI GLOBAL
Faktor lain yang turut menyumbangkan makin pentingnya akuntansi internasional
adalah fenomena kompetisi global. Penentuan acuan (benchmarking), suatu
tindakan untuk membandingkan kinerja satu pihak dengan suatu standart yang
memadai. Dalam penetuan acuan terhadap pesaing internasional, seseorang harus
berhati-hati untuk memastikan bahwa perbandingan yang dilakukan memang
benar-benar dapat dibandingkan.
MARGER DAN AKUISISI LINTAS BATAS NEGARA
Merger umumnya diringkas dengan istilah sinergi operasi
atau skala ekonomi, akuntansi memainkan peranan yang penting dalam mega
konsolidasi ini karena angka-angka yang dihasilkan akuntansi bersifat mendasar
dalam proses penilaian perusahaan. Perbedaan
aturan pengukuran akuntansi dapat menimbulkan arena bermain yang tidak
sebanding dalam pasar untuk memperoleh kendali perusahaan.
INTERNASIONAL PASAR MODAL
·
Internasionalisasi
pasar modal seluruh dunia merupakan faktor yang menyumbang perhatian lebih
terhadap akuntansi internasional dikalangan eksekutif perusahaan, investor,
regulator perusahaan, pembuat standar akuntansi, dan para pensisik ilmu bisnis.
·
Penawaran
internasional yang berkenan dengan obligasi (surat utang), pinjaman modal
perusahaan dan prasarana utang lainnya, semua ini telah melonjak naik secara
dramatis sejak tahun 1990.
·
Federasi bursa efek
dunia (word federation of exchanges) melaporkan bahwa meskipun jumlah
perusahaan domestik yang terdaftar dibeberapa tempat meningkat dan ditempat
lain justru menurun dalam paruh pertama dekade ini, namun demikian
tingkat rata-rata volume pandangan tahunan dari perusahaan-perusahaan yang
terdaftar telah melonjak secara signifikan.
·
Tiga wilayah dengan
pasar modal terbesar adalah wilayah benua Amerika, Asia Pasifik, dan Eropa,
termasuk juga didalamnya Afrika dan Timur Tengah.
PENCATATAN DAN PENERBITAN SAHAM LINTAS BATAS NEGARA
Bukti menunjukkan bahwa perusahaan penerbitan saham
bermaksud melakukkan pencatatan lintas-batas di Eropa untuk memperluas kelompok
pemegang saham, meningkatkan kesadaran terhadap produk mereka dan/atau
membangun kesadaran masyarakat terhadap perusahaan, khususnya negara-negara
dimana perusahaan memiliki operasi yang signifikan dan/atau pelanggan utama.
BAB II
PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI
Akuntansi berbeda dari satu tempat ke tempat lain diseluruh
dunia dan pengetahuan mengenai faktor perkembangan membantu untuk memahami
mengapa hal tersebut terjadi. Dengan kata lain, perbedaan-perbedaan yang terlihat
serta persamaan-persamaan dapat dijelaskan melalui faktor-faktor tersebut. Oleh
karena akuntansi bereaski terhadap lingkungan, lingkungan budaya, ekonomi,
hukum dan politik yang berbeda-beda menghasilkan sistem yang serupa pula.
Klasifikasi merupakan dasar untuk memahamai dan
menganalisis mengapa dan bagaimana sistem akuntansi nasional berbeda-beda.
Tujuan klasifikasi adalah untuk mengelompokkan sistem akuntansi keuangan
menurut karakter khususnya.
PERKEMBANGAN
Tujuh faktor pertama berupa ekonomi, sejarah sosial, dan
atau kelembagaan dan merupakan faktor yang sering disebutkan oleh para penulis
akuntansi
1. Sumber
pendanaan
Dinegara-negara
dengan pasar ekuitas yang kuat, seperti Amerika Serikat dan Inggris, akuntansi
memiliki fokus atas seberapa baik menejemen menjalankan perusahaan
(profitabilitas) dan dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas
masa depan dan resiko terkait. Sebaliknya, dalam sistem yang berbasi kredit
dimana bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi memiliki fokus pada
perlindungan kreditor melalui pengkuran akuntansi yang konservatif dalam
meminimumkan pembayaran deviden dan menjga pendanaan yang mencukupi dalam
rangka perlindungan bagi para peminjam.
2. Sistem
Hukum
Dunia barat mempunyai dua orientasi dasar: kedifikasi
(Sipil) dan hukum umum (Kasus). Kodifikasi hukum utamanya diambil dari hukum
romawi dan kode Napoleon. Dalam negara-negara yang menganut sistem kodifikasi
hukum Latin-Romawi, hukum merupakan satu kelompok lengkap yang mencakup
ketentuam dan prosedur. Sebaliknya hukum umum berkembang atas dasar kasus
berkasus tampa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode lengkap.
3. Perpajakan
Kebanyakan negara, peratuan pajak secara efektif menentukan
standart akuntansi karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam
akun mereka untuk mengklaimnya dalam keperluan pajak. sebagai contoh adalah
kasus yang terjadi di Jerman dan Swedia. Dinegara lain seperti Belanda,
akuntansi keuangan dan pajak berbeda: laba kena pajak pada dasarnya adalah laba
akuntansi keuangan yang disesuaikan terhadap perbedaaan–perbedaaan dengan hukum
pajak.
4. Ikatan
Politik & Ekonomi
Ide dan teknologi akuntansi dialihkan melalui penaklukan,
perdangangan, dan kekuatan sejenis. Sistem pencatatan berpasangan (double entry) yang berawal di Italia
pada tahun 1400-an secara perlahan-lahan menyebar luas di Eropa bersamaan
dengan gagasan-gagasan pembaruan( ranaissance) lainnya.
5. Inflasi
Inflasi mengaburkan biaya historis akuntansi melalui
penurunan berlebihan terhadap niali-nilai assets dan beban-beban terkait,
sementara disisi lain melakukan peningkatan berlebihan terhadap pendapatan.
Negara-negara dengan inflasi tinggi sering kali menuntut perusahaan-perusahaan
melakukan berbagia perubahan harga kedalam perhitungan keuangan mereka.
6. Tingkat
Perkembangan Ekonomi
Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang
dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama.
Saat ini, banyak perekonomian industri berubah menjadi perekonomian jasa.
7. Tingkat
Pendidikan
Standar dan praktik akuntansi yang sangat rumit (sophisticated) akn menjadi tidak berguna
jika disalahartikan dan disalahgunakan. Pendidikan akuntansi profesional sulit
dicapai jika taraf pendidikan disuati negara secara umum juga rendah.
Mesiko adalah salah satu contoh negara dimana permasalahan ini telah berhasil
ditanggulangi. Pada situasi lainnya sebuah negara harus menginpor tenaga
pelatihan atau mengirim warganya kenegara lain untuk memperoleh kualifikasi
yang layak.
8. Budaya
Disini budaya berarti nilai-nilai dan perilaku yang dibagi
oleh suatu masyarakat. Variabel budaya yang mendasari pengaturan kelembagaan
disuatu negara (seperti sitem hukum) Hofstedo mendasari empat dimensi budaya
nasional (nilai sosial) : (1) Individualisme, (2) Jarak Kekuasaan, (3)
Penghindaran ketidakpastian, dan (4) Maskulinitas.
KLASIFIKASI
Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua kategori:
1. klasifikasi
dengan pertimbangan
Bergantung
pada pengetahuan, intuisi, dan pengalaman.
2. klasifikasi
secara empiris menggunakan metode statistik untuk mengumpulkan basis data
prinsip dan praktik akuntasi seluruh dunia.
EMPAT PENDEKATAN TERHADAP PERKEMBANGAN AKUNTANSI
1. Berdasarkan
Pendekatan Makroekonomi
Akuntansi didapatkan dari dan dirancangan untuk meningkat tujuan
makroekonomi nasional. Tujuan perusahaan umumnya mengikuti dan bukan memimpin kebijakan
nasional, karena perusahaan bisnis mengoordinasikan kegiatan mereka dengan
kebijakan nasional.
2. Berdasarkan
Pendekatan Mikroekonomi
Fokus pada perusahaan secara individu yang memiliki tujuan
untuk bertahan hidup.
3. Berdasarkan
Pendekatan displin independen
Akuntansi
berasal dari praktik bisnis dan berkembang secar ad hoc , dengan dasar perlahan-lahan dari pertimbangan, coba-coba,
dan kesalahan.
4. Berdasarkan
Pendekatan Yang Seragam
Akuntansi
dan distandardisasi dan digunakan sebagai alat kendali administratif oleh
pemerintah pusat.
Sistem Hukum: Akuntasi Hukum Umum versus Kodifikasi Hukum
1. Akuntansi
dalam negara-negara hukum umum memiliki karakter berorientasi terhadap “
penyajian wajar”, transparansi dan pengungkapan penuh dan pemisahan antara
akuntansi keuangan dan pajak.
2. Akuntansi
dalam negara-negara yang menganut kodifikasi hukum memiliki karakteristik
berorientasi legalistik, tidak membiarkan pengungkapan dalam jumlah kurang, dan
kesesuain antaraakuntansi keuangan & pajak.
Sistem Praktik: Akuntansi Penyajian Wajar versus Kepatuhan
Hukum
1. pentingnya pasar saham sebagai sumber
keuangan terasa semakin berkembang diseluruh dunia .
2. pelaporan keuangan ganda kini
menjadi hal yang umum.
BAB III
AKUNTANSI KOMPARATIF: EROPA
Berfokus pada lima anggota Uni Eropa (EU): Republik Ceko,
Prancis, Jerman, Belanda, dan Inggris, Prancis Jerman dan Belanda merupakan
anggota asli Masyarakat Ekonomi Eropa ( European
Economic Community) ketika organisasi tersebut didirikan pada tahun 1957.
Inggris bergabung pada tahun 1973.
BEBERAPA PENGAMATAN TENTANG STANDART DAN PRAKTIK AKUNTANSI
Susunan standar akauntansi baisanya menggabungakan
kombinasi dari kelompok-kelompok sektor umum dan sektor swasta. Sektor swasta
meliputi profesi akuntansi dan kelompok-kelompok lain yang dipengaruhi oleh
proses pelaporan keuangan, seperti pengguna dan penyususn laporan keuangan dan
pegawai. Sektor umum meliputi perwakilan-perwakilan seperti petugas pajak ,
perwakilan pemerintah yang bertanggung jawab atas hukum komersial, dan komisi
keuangan. Hubungan antara standar akuntansi dan praktik akuntansi sangat rumit,
dan tidak selalu bergerak dalam gerakan satu arah.
IFRS DALAM UNI EROPA
Pada tahun 2002, uni Eropa menyetujui sebuah aturan
akuntansi yang mengharuskan semua perusahaan uni Eropa yang terdaftar dalam
sebuah pasar resmi untuk mengikuti IFRS dalam laporan keuangan gabungan mereka,
dimulai pada tahun 2005.
LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan IFRS terdiri atas neraca gabungan, laporan
laba rugi, laporan kas, laporan perubahan ekuitas (atau laporan laba rugi dan
pegeluaran yang diakui), dan catatan penjelasan. Ungkapan catatan harus
mencakup:
·
Kebijakan akuntansi
yang diakui
·
Penilaian yang dibuat oleh manajemen
dalam menerapkan kebijakan akuntansi yag penting
·
Asumsi utama masa
depan dan sumber-sumber penting tentang ketidakpastian estimasi.
Patokan Akuntansi
·
Dalam IFRS,
semua kombinasi bisnis dianggap sebagai pembelanjaan.
·
Goodwill merupakan
perbedaan antara harga pasar dari pertimbangan yang ada dan harga pasar dari
aset cabang, kewajiban, dan kewajban bersyarat.
·
Aset dinilai berdasrkan harga perolehan atau
harga pasar. FIFO dan beban rata-rata merupakan dasar biaya yang sesuai menurt
IFRS, tapi LIFO tidak.
·
Pinjaman keuangan
dikapitalisasi dan diamortisasi, sementara pinjaman operasional dibebankan pada
dasar yang sistematis, biasanya membayar hutang pada dasar garis lurus.
SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN LIMA NEGARA
1. Prancis
Regulasi dan pelaksanaan
Ada lima perusahaan besar yang
terlibat dalam penyususnan standar prancis
1. Counseil National de la Comptabilite atau
CNC (Badan Akuntansi Nasional)
2. Comite de la Reglemtation Comptable atau
CRC (Komite Regulasi Akuntansi)
3. Autorite des Marches Financiers atau AMF
(Otoritas Pasar Keuangan)
4. Ordre des Experts-Compatables atau OEC
(Institut Akuntansi Publik)
5. Compagnie Nationale des Commissaires aux
Comptes atau CNCC (Institut Nasional
Undang-undang Auditor)
Laporan Keuangan
Perusahaan Prancis harus
melaporkan hal berikut:
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Catatan atas laporan keuangan
4. Laporan direktur
5. Laporan auditor
Patokan Akuntansi
·
Perusahaan prancis yang terdaftar dan tidak terdaftar mengikuti IFRS
dalam laporan keuangan gabungan mereka.
·
Aset berwujud biasanya dihitung berdasarkan nilai perolehan.
2. Jerman
Regualasi dan patokan Akuntansi
·
German Accountng Standards
Committe (GASC)
mengawasi German Accounting Standards Board (GASB) yang melakukan pekerjaan
teknis dan mengeluarkan standar akuntansi
·
Pada tahun 2003, GASB menerapakn sebuah strategi baru yang menjajarkan
program kerjanya dengan upaya IASB untuk mencapai sebuah pemusatan akuntansi
global
Laporan Keuangan
1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Catatan
4. Laporan manajemen
5. Laporan auditor
Pengukuran Akuntansi
·
Berdasarkan Commercial Code (HGB),
metode pembelian yang merupakan metode pengganbungan yang mendasar tapi
penyatuan kepentinagan (pooling of
interest) bisa diterima dalam keadaan tertentu.
·
Ada duan metode pembelian yang diizikan: yaitu metode nilai buku dan
metode revaluasi.
·
HGB tidak memiliki persyaratan untuk translasi mata uang asing,
perusahaan-perusahaan Jerman menggunakan beberapa metode. GAS lebih reaktif
daripada HGB dalam laporan gabungan.
·
GAS 14 menggunakan pendekatan mata uang fungsional terhadap translasi
mata uang asing, setara dengan IFRS.
3. Republik
Ceko
Regulasi dan pelaksanaan akuntansi
Akuntansi Republik Ceko dipengaruhi
oleh:
1. Commercial
Code memeperkenalkan sejumlah legalisasi dasar yang berhubungan dengan
bisnis
2. Accounting
Act, yang menetukan persyaratan untuk akuntansi.
3. Dekrit Menteri Keuangan menetapkan praktik
pengukuran dan pengungkapan yang bisa diterima yang harus diikuti oleh
perusahaan.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan harus bersifat
komparatif, terdiri atas:
1. Neraca
2. Akun keuntungan dan kerugian (laporan laba
rugi)
3. Catatan
Pengkuran Akuntansi
·
Metode akuisisi (pembelian) digunakan untuk menghitung kombinasi bisnis
(penggabungan usaha).
·
Goodwill yang muncul dari kombinasi bisnis dimasukan
ditahun pertama penggabungan dan di amortisasi selama tidak lebih dari 20
tahun.
·
Aset-aset berwujud dan tidak berwujud dinilai berdasarlan biaya dan
dihapus pada umur ekonomis.
·
Persediaan dinilai pada biaya terendah atau nilai bersi yang dapat
dicapi, dan FIFO serta metode rata-rata memungkinkan adanya asumsi aliran biaya
(LIFO tidak)
4. Belanda
Regulasi dan pelaksanaan akuntansi
Dutch
Astandards Boards (DASB) mengeluarkan pedoman pada prinsip-prinsip
akuntanis yang diterima (tidak diterima) secara umum. Dewan ini diisi oleh
anggota-anggita dari tiga keolmpok yang berbeda, yaitu:
1.
penyusun laporan keuanagan (para pegawai)
2.
pengguna laporan keuangan (perwakilan serikat dagang dan analisis keuangan)
3.
Auditor laporan keuangan
Laporan
keuangan
Laporan keuangan harus meliputi hal-hal berikut:
1. Neraca
2. laporan
laba rugi
3. catatan
4. laporan
direktur
5. informasi
lain yang sudah ditentukan
Pengukuran
Akuntansi
·
Metode pembelian merupakan praktik yang umum
·
Goodwill merupakan selisish antara biaya
akuisisi dan niali wajara dari aset dan utang yang diakuisisi. Selisih ini
dikapitalisasi dan diamortisasi berdasarkan masa manfaat, maksimal 20 tahun.
·
Harga perolehan digunakan untuk persediaan, hal ini biasanya dinyatakan
dalam nilai rendah atau nialai bersih yang bisa dicapai, dengan baiaa yang
ditentukan oleh FIFO, LIFO atau metode rata-rata, semua aset yang tidak
berwujud dioanggap memiliki usia terbats, baisanya tidak lebih dari 20 tahun.
5. Inggris
Regulasi
dan pelaksanaan akuntansi
Undang-undang 1989 membentuk sebuah Financial
Reporting Council (FRC) dengan tugas mengawasi ketiga cabangnya: Accounnting
Standards Boards (ASB), yang digantikan oleh ASC pada tahun 1990, sebuah Urgent
Issues Task Force (UITF), dan sebuah Financial Reporting Review Panel.
Hingga pada tahun 2000, standar audit merupakan
tanggung jawab sebuah dewan dari CCAB.
Laporan
keuangan
Laporan keuangan inggris merupakan yang paling
komprehensif di dunia. Laporan keuanngan biasanya mencakup:
1. Laporan
direktur
2. Akun laba
dan rugi serta neraca
3. Laporan
arus kas
4. Laporan
keseluruhan lab dan rugi
5. Laporan
kebijakan akuntansi
6. Catatan
yang direfrensikan dalam laporan keuangan
7. Laporan
auditor
Penghitungan
akuntansi
·
Inggris memperbolehkan adanya metode akuisisi dan penggabungan akuntansi
untuk kombinasi bisnis.
·
Goodwill dihitung sebagai selisih antara
harga pasar dari uang Yang dibayarkan dan harga pasar dari aset bersih yang
diakuisisi.
·
aset-aset bisa dihitung pada harga perolehan, biaya sekarang, atau
menggunakan gabunagn keduanya.
·
Persediaan dinilai berdasarkan nilai rendah atau nilai bersih yang dapat
dicapai pad FIFO atau dasar baiya rata-rata; LIFO tidak bisa.
Sumber:
Frederick D.S. Choi, and Gary K. Meek. 2010. International Accounting.
Jakarta: Salemba Empat
Minggu, 11 Januari 2015
Kesiapan diri anda Menghadapi MEA 2015
Tahun
2015 ini akan dilaksanakan MEA yaitu Masyarakat Ekonomi Asean. Sebagai
mahasiswa tingkat akhir ini merupakan tantangan, bagaimana tidak dibuka nya MEA
sekaligus awal dari karir kita. Setelah lulus kuliah kita harus dihadapkan pada
kesiapan diri kita menghadapi persaingan di pasar global, mungkin banyak lulusan
luar negri dari negara-negara asean yang mengincar Indonesia untuk bekerja di
Indonesia hal ini pasti akan terjadi karena Indonesia adalah negara berkembang
yang kaya akan kekayaan alam nya.
Untuk
itu sebagai lulusan dalam negeri kita jangan mau kalah bersaing dengan para
sarjana yang dari luar negeri. Begitu kita lulus kita hanya mempunya dua
pilihan untuk meraih kesuksesan nanti yaitu dengan membuka usaha (Job creator) atau menjadi pekerja (Job Seeker). Kedua pilihan tersebut
merupakan kesiapan diri kita bagaimana mempersiapkan diri ketika pelaksanaan
MEA dibuka.
Untuk
kesiapan diri saya menghadapi MEA, saya akan mengawali dengan menjadi Job Seeker terlebih dahulu karena saya
ingin mencapai tujuan saya terlebih dahulu menjadi seorang akuntan. Kemudian setelah
saya cukup banyak memperoleh pengalaman dan modal yang cukup dari bekerja saya
akan memulai langkah kedua yaitu membuka usaha. Membuka Usaha merupakan suatu
alasan untuk mendapat penghasilan yang lebih namun selain itu saya juga ingin
turut serta untuk membantu perekonomian
negara, karena dengan saya mebuka usaha maka saya akan menyerap atau
membutuhkan banyak tenaga kerja sehingga mengurangi pengangguran yang ada di Indonesia.
Untuk
menjadi seorang akuntan mungkin tidak mudah banyak proses yang harus dijalani
dengan syarat-syarat tertentu dan ditambah lagi dengan persaiangan MEA tahun ini.
Seperti yang saya jelaskan diatas, tahun ini merupakan tantangan bagi kita lulusan
dalam negeri untuk memperoleh pekerjaan. Kesiapan diri yang harus dilakukan
agar siap bersaing dengan lulusan luar negeri adalah dengan meningkat kemampuan
dan pengalaman kita dalam bekerja, bukan tidak mungkin kita dapat mengalahkan
para pekerja dari luar. Selain itu kita juga harus mempunyai semangat yang
tinggi dan tidak mudah menyerah dan yakin bahwa kita mampu bersaing dengan
pekerja luar akan bermunculan.
Selain
itu kesiapan diri kita dalam membuka usaha juga harus perlu kita perhatikan,
yaitu kesiapan menerima kemungkinan buruk yang ada. Yang mana kita tahu dalam
membuka suatu usaha memerlukan modal yang cukup banyak. Apalagi jika kita
membuka usaha yang memang lumayan besar dengan resiko yang mungkin juga besar. Oleh
sebab itu kita harus berani mengambil sebuah keputusan dimana mungkin saja
hal-hal buruk akan terjadi. Jika kita berani mengambil resiko maka kedepan nya
akan semakin baik. resiko itu mungkin saja ada apalagi jika kita mengalami
kegagalan. Namun jika kita banyak mengambil pengalaman dari kegagalan dan
berani memulai kembali. Bukan tidak mungkin kita akan berhasil. Semua kembali
kepada niat kita.
Jika
kita menjadi pengusaha yang sukses bukankah kita akan bangga dapat membuka
banyak lapangan pekerjaan untuk para pencari kerja dalam negeri. Seberat apapun
persaingan MEA nanti teruslah berusaha dan semangat. Menjadi apa kita
selanjutnya Job creator Atau Job Seeker hanya diri kita yang tau
jalan menuju kesuksesan tersebut hanya saja bagaimana anda membawa kesiapan diri anda dapat bersaing di
dunia kerja.
Jumat, 05 Desember 2014
Opini Mengenai Good Corporate Governance (GCG) dengan Etika
Pengertian GCG:
Secara singkat GCG
dapat diartikan sebagai seperangkat sistem yang mengatur dan mengendalikan
perusahaan untuk menciptakan nilai tambah (value added) bagi stakeholders.
menurut Bank Dunia
(World Bank) adalah kumpulan hukum, peraturan, dan kaidah-kaidah yang wajib
dipenuhi yang dapat mendorong kinerja sumber-sumber perusahaan bekerja secara
efisien, menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi
para pemegang saham maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan.
menurut Bank Dunia
(World Bank) adalah kumpulan hukum, peraturan, dan kaidah-kaidah yang wajib
dipenuhi yang dapat mendorong kinerja sumber-sumber perusahaan bekerja secara
efisien, menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi
para pemegang saham maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan.
Prinsip-prinsip GCG
Prinsip-prinsip
corporate governance yang dikembangkan oleh Organization for Economic
Co-operation and Development (OECD) meliputi 5 (lima) hal yaitu :
1.
Perlindungan terhadap hak-hak pemegang saham (The Rights of shareholders).
2.
Perlakuan yang sama terhadap seluruh pemegang saham (The Equitable Treatment of
Shareholders)
3.
Peranan Stakeholders yang terkait dengan perusahaan (The Role of Stakeholders).
4.
Keterbukaan dan Transparansi (Disclosure and Transparency).
5.
Akuntabilitas Dewan Komisaris / Direksi (The Responsibilities of The Board).
Prinsip-prinsip GCG
sesuai pasal 3 Surat Keputusan Menteri BUMN No. 117/M-MBU/2002 tanggal 31 Juli
2002 tentang penerapan GCG pada BUMN sebagai berikut :
1.
Transparansi (transparency) :
keterbukaan
dalam melaksanakan prosespengambilan keputusan dan mengemukakan informasi
materil yang relevan mengenai perusahaan.
2.
Pengungkapan (disclosure) :
penyajian
informasi kepada stakeholders, baik diminta maupun tidak diminta, mengenai hal-hal
yang berkenaan dengan kinerja operasional, keuangan, dan resiko usaha perusahaan.
3.
Kemandirian (independence) : suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara
profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun
yang tidak sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dan prinsip-prinsip
korporasi yang sehat.
4.
Akuntabilitas (accountability) :
kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban Manajemen perusa-haan sehingga
pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif dan ekonomis.
5.
Pertanggungjawaban
(responsibility) : kesesuaian dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
6. Kewajaran (fairness) : keadilan dan
kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan
perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
PERANAN ETIKA BISNIS
DALAM PENERAPAN GCG
1. Code
of Corporate and Business Conduct
Kode Etik dalam tingkah laku berbisnis di
perusahaan (Code of Corporate and Business Conduct)” merupakan implementasi
salah satu prinsip Good Corporate Governance (GCG). Kode etik tersebut menuntut
karyawan & pimpinan perusahaan untuk melakukan praktek-praktek etik bisnis
yang terbaik di dalam semua hal yang dilaksanakan atas nama perusahaan. Apabila
prinsip tersebut telah mengakar di dalam budaya perusahaan (corporate culture),
maka seluruh karyawan & pimpinan perusahaan akan berusaha memahami dan
berusaha mematuhi “mana yang boleh” dan “mana yang tidak boleh” dilakukan dalam
aktivitas bisnis perusahaan. Pelanggaran atas Kode Etik merupakan hal yang
serius, bahkan dapat termasuk kategori pelanggaran hukum.
2. Nilai
Etika Perusahaan
Kepatuhan pada Kode
Etik ini merupakan hal yang sangat penting untuk mempertahankan dan memajukan
reputasi perusahaan sebagai karyawan & pimpinan perusahaan yang bertanggung
jawab, dimana pada akhirnya akan memaksimalkan nilai pemegang saham
(shareholder value). Beberapa nilai-nilai etika perusahaan yang sesuai dengan
prinsip-prinsip GCG, yaitu kejujuran, tanggung jawab, saling percaya,
keterbukaan dan kerjasama. Kode Etik yang efektif seharusnya bukan sekedar buku
atau dokumen yang tersimpan saja. Namun Kode Etik tersebut hendaknya dapat dimengerti
oleh seluruh karyawan & pimpinan perusahaan dan akhirnya dapat dilaksanakan
dalam bentuk tindakan (action). Beberapa contoh pelaksanaan kode etik yang
harus dipatuhi oleh seluruh karyawan & pimpinan perusahaan, antara lain
masalah informasi rahasia dan benturan kepentingan (conflict of interest).
a. Informasi
rahasia
Seluruh karyawan harus
dapat menjaga informasi rahasia mengenai perusahaan dan dilarang untuk
menyebarkan informasi rahasia kepada pihak lain yang tidak berhak. Informasi
rahasia dapat dilindungi oleh hukum apabila informasi tersebut berharga untuk
pihak lain dan pemiliknya melakukan tindakan yang diperlukan untuk
melindunginya. Beberapa kode etik yang perlu dilakukan oleh karyawan yaitu
harus selalu melindungi informasi rahasia perusahaan dan termasuk Hak Atas
Kekayaan Intelektual (HAKI) serta harus memberi respek terhadap hak yang sama
dari pihak lain. Selain itu karyawan juga harus melakukan perlindungan dengan
seksama atas kerahasiaan informasi rahasia yang diterima dari pihak lain.
Adanya kode etik tersebut diharapkan dapat terjaga hubungan yang baik dengan
pemegang saham (share holder), atas dasar integritas (kejujuran) dan
transparansi (keterbukaan), dan menjauhkan diri dari memaparkan informasi
rahasia. Selain itu dapat terjaga keseimbangan dari kepentingan perusahaan dan
pemegang sahamnya dengan kepentingan yang layak dari karyawan, pelanggan,
pemasok maupun pemerintah dan masyarakat pada umumnya.
b. Conflict
of interest
Seluruh karyawan &
pimpinan perusahaan harus dapat menjaga kondisi yang bebas dari suatu benturan
kepentingan (conflict of interest) dengan perusahaan. Suatu benturan
kepentingan dapat timbul bila karyawan & pimpinan perusahaan memiliki,
secara langsung maupun tidak langsung kepentingan pribadi didalam mengambil
suatu keputusan, dimana keputusan tersebut seharusnya diambil secara obyektif,
bebas dari keragu-raguan dan demi kepentingan terbaik dari perusahaan. Beberapa
kode etik yang perlu dipatuhi oleh seluruh karyawan & pimpinan perusahaan,
antara lain menghindarkan diri dari situasi (kondisi) yang dapat mengakibatkan
suatu benturan kepentingan. Selain itu setiap karyawan & pimpinan
perusahaan yang merasa bahwa dirinya mungkin terlibat dalam benturan
kepentingan harus segera melaporkan semua hal yang bersangkutan secara detail
kepada pimpinannya (atasannya) yang lebih tinggi.
Sumber:
KECURANGAN AKUNTANSI DALAM PELAPORAN KEUANGAN
Deteksi
kecurangan:
Untuk
menutupi turunnya laba, beberapa manajer berupaya dengan berbagai cara
memanfaatkan berbagai kelonggaran dalam prinsip-prinsip akuntansi. Mereka
memainkan angka-angka keuangan untuk membuat laporan keuangan mereka tampak
bagus. Di antara mereka bahkan ada yang bergerak lebih berani dengan menabrak
prinsip-prinsip yang diakui, sehingga pantas disebut melakukan kecurangan.
Tujuan mereka macam-macam, ada yang agar mendapat bonus tinggi, mencapai tujuan
politis di kantor, mendongkrak harga saham, meningkatkan nilai perusahaan
sebelum dijual dan sebagainya.Penting bagi kita, terutama investor, analis
keuangan, auditor, pimpinan perusahaan serta pengguna laporan keuangan lain
untuk memahami praktik curang.
Definisi:
Menurut
Alison (2006) dalam artikel yang berjudul Fraud Auditing mendefinisikan
kecurangan (Fraud) sebagai bentuk penipuan yang disengaja dilakukan yang
menimbulkan kerugian tanpa disadari oleh pihak yang dirugikan tersebut dan
memberikan keuntungan bagi pelaku kecurangan.
Macam-macam
kecurangan:
1. Salah
Saji Material (Material misstatement)
Kesalahan pencatatan
akuntansi dapat menyebabkan salah saji material pada pelaporan keuangan. Salah
saji material pada pelaporan keuangan mengacu pada pengertian bahwa keputusan
pengguna laporan keuangan akan terpengaruh/terkecoh oleh ketidakakuratan
informasi yang terjadi karena salah saji tersebut. Secara umum salah saji material
dapat dikategorikan menjadi 2: kualitatif dan kuantitatif. Contoh salah saji
yang kategori pertama adalah kesalahan pengelompokan rekening di pelaporan
keuangan. Semisal pinjaman dari bank yang berumur kurang dari 1 tahun (current) dilaporkan
di rekening pinjaman jangka panjang (non-current). Efek dari kesalahan ini bisa
berakibat pada tidak akuratnya perhitungan rasio lancar (current ratio) dan
perbandingan hutang pada modal (debt to equity ratio)
2. Kesalahan
Akuntansi
Kesalahan pencatatan
akuntansi juga bisa dikategorikan menjadi 2 yaitu: kelalaian dan kecurangan. Kelalaian (error)mengacu pada
kesalahan akuntansi yang dilakukan secara tidak sengaja diakibatkan oleh salah
perhitungan, salah pengukuran, salah estimasi serta salah interpretasi standar
akuntansi. Kecurangan (fraud)mengacu
kepada kesalahan akuntansi yang dilakukan secara sengaja dengan tujuan
meyesatkan pembaca/pengguna laporan keuangan. kedua kategori kesalahan
akuntansi di atas dibedakan oleh motif tujuannya, apakah sengaja (unintentional) atau
sengaja (intentional).
3. Kecurangan
Akuntansi
Karena kelalaian akuntansi sifatnya tidak disengaja dan standard akuntansi pun memberikan “ruang” untuk memperbaikinya, maka tipe kesalahan ini tidaklah terlalu patut untuk dirisaukan. Yang menjadi masalah saat ini adalah kesalahan akuntansi yang disengaja (fraud) yang selanjutnya akan kita sebut sebagai kesalahan akuntansi.
Karena kelalaian akuntansi sifatnya tidak disengaja dan standard akuntansi pun memberikan “ruang” untuk memperbaikinya, maka tipe kesalahan ini tidaklah terlalu patut untuk dirisaukan. Yang menjadi masalah saat ini adalah kesalahan akuntansi yang disengaja (fraud) yang selanjutnya akan kita sebut sebagai kesalahan akuntansi.
Penyebab
terjadinya fraud adalah motivasi, sarana dan kesempatan sebagai berikut:
-Motivasi : adalah mendapatkan keuntungan bagi dirinya sendiri dan atau suaru organisasi. Alasan pribadi seperti masalah keuangan dapat menjadi motivasi untuk melakukan kecurangan. Untuk suatu organisasi, fraud pun dapat dilakukan untuk mendapatkan keuntungan atau untuk mendapatkan apresiasi yang positif walaupun pekerjaan yang dilakukan tidak baik, misalnya kolusi antara kontraktor/konsultan dengan panitia pengadaan barang/jasa,
-Motivasi : adalah mendapatkan keuntungan bagi dirinya sendiri dan atau suaru organisasi. Alasan pribadi seperti masalah keuangan dapat menjadi motivasi untuk melakukan kecurangan. Untuk suatu organisasi, fraud pun dapat dilakukan untuk mendapatkan keuntungan atau untuk mendapatkan apresiasi yang positif walaupun pekerjaan yang dilakukan tidak baik, misalnya kolusi antara kontraktor/konsultan dengan panitia pengadaan barang/jasa,
-
Sarana : mencakup seluruh media yang dapat digunakan untuk melakukan
kecurangan, misalnya dokumen kontrak/lelang yang diatur, transaksi keuangan
dilakukan secara tunai dan tidak menggunakan pencatatan yang baik dan lain
sebagai nya.
-Kesempatan
: karena kurangnya pengawasan internal dan pemahaman tentang aturan dapat
menjadi ruang terjadinya kecurangan.
Sumber
:
Langganan:
Postingan (Atom)