Accounting Fundamental
Concept atau disebut Konsep dasar akuntansi
Pada umumnya tujuan akuntansi adalah menyajikan
informasi ekonomi dari satu kesatuan ekonomi kepada pihak–pihak yang
berkepentingan. Sedangkan hasil dari proses akuntansi yang berbentuk laporan
keuangan yang diharapkan dapat membantu bagi pemakai informasi keuangan.
Dalam penerapan akuntansi ada
hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai konsep-konsep dasar akuntansi, yaitu
sebagai berikut:
1. Entity
Concept
Konsep
entitas akuntansi dalam akuntansi keuangan menentukan bahwa akuntansi
dikerjakan untuk entitas bisnis tertentu. Konsep ini menjelaskan bahwa
bisnis perusahaan sebagai organisasi bisnis diperlakukan berbeda atau secara
hukum terpisah dengan pemilik dari bisnis tersebut. Setiap transaksi-transaksi
yang terjadi didalam bisnis tersebut harus dijaga secara keseluruhan, hal ini
dilakukan agar terjadi pemisahan antara transaksi bisnis dengan urusan pribadi
yang dilakukan oleh pemilik perusahaan. Namun pemilik diperbolehkan untuk
memperoleh informasi yang benar mengenai kondisi perusahaan. Bahwa dengan
adanya konsep ini maka perusahaan dan pemiliknya menjadi terpisah. Kepemilikan asset
dimiliki oleh perusahaan, dan anatara kewajiban dengan pemegang ekuitas oleh
investor dalam asset merupakan hak yang berbeda. Meskipun antara perusahaan
dengan pemilik terpisah namun pemilik tetap berhak mengambil keuntungan yang
diberikan oleh perusahaan dalam bentuk deviden. Laba bersih yang diperoleh dengan demikian bukanlah
semerta-merta adalah hak dari pemilik perusahaan. Diperlukan proses dalam
menentukan untuk dapat ditentukan kebijakan distribusi laba dalam bentuk
dividen atau mengambil kebijakan untuk menahan laba, yang dikenal dengan laba
ditahan yang ditambahkan pada ekuitas pada posisi keuangan. Yang secara
substansi juga menambah kekayaan dari pemilik perusahaan itu sendiri. sangat
penting untuk memisahkan transaksi perusahaan dan transaksi pribadi, Yang jelas
konsep ini mendapat legitimasi dengan diakuinya dalam bentuk badan usaha
Perseroan Terbatas (PT) secara hukum.
2. Going
Concern
Adalah suatu dalil yang menyatakan bahwa
kesatuan usaha akan menjalankan terus operasinya dalam jangka waktu yang cukup
lama untuk mewujudkan proyeknya, tanggung jawab serta aktivitas-aktivitasnya
yang tidak berhenti. Dalil ini memberikan gambaran bahwa suatu entitas akan
diharapkan untuk beroperasi dalam jangka waktu yang tidak terbatas atau tidak
diarahkan menuju ke arah likuidasi. Diperlukannya suatu operasi yang berlanjut
dan berkesinambungan untuk menciptakan suatu konsekuensi bahwa laporan keuangan
yang terbit di suatu periode mempunyai sifat sementara sebab masih merupakan
satu rangkaian laporan keuangan yang berkelanjutan. Selama perusahaan merupakan
wadah aliran kegiatan yang tidak terputus-putus, maka proses pemenggalan aliran
kegiatan ke dalam periode-periode fiskal atau akuntansi (yang merupakan periode
laporan keuangan) berakibat memutus hubungan kegiatan yang saling berkaitan
antara periode yang satu dengan yang lainnya. Alasan lainnya adalah karena
dalam menghadapi ketidakpastian kelangsungan usaha, maka akuntansi menganut
konsep ini atas dasar penalaran bahwa harapan normal atau umum pendirian
perusahaan adalah untuk berlangsung terus dan berkembang, bukan untuk mati atau
dilikuidasi.
3. Cost
Benefit
Analisis
manfaat-biaya merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui besaran
keuntungan/kerugian serta kelayakan suatu proyek. Dalam perhitungannya,
analisis ini memperhitungkan biaya serta manfaat yang akan diperoleh dari
pelaksanaan suatu program. Dalam analisis benefit dan cost perhitungan manfaat
serta biaya ini merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Analisis
ini mempunyai banyak bidang penerapan. Salah satu bidang penerapan yang umum
menggunakan rasio ini adalah dalam bidang investasi. Sesuai dengan denganmaknat
ekstualnya yaitu benefit cost (manfaat-biaya) maka analisis ini mempunyai
penekanan dalam perhitungan tingkat keuntungan/kerugian suatu program atau
suatu rencana dengan mempertimbangkan biaya yang akan dikeluarkan serta manfaat
yang akan dicapai. Penerapan analisis ini banyak digunakan oleh para investor
dalam upaya mengembangkan bisnisnya. Terkait dengan hal ini maka analisis
manfaat dan biaya dalam pengembangan investasi hanya didasarkan pada rasio
tingkat keuntungan dan biaya yang akan dikeluarkan atau dalam kata lain
penekanan yang digunakan adalah pada rasio finansial atau keuangan.
4. Basis
Akrual (Accrual Basis)
Teknik
basis akrual memiliki fitur pencatatan dimana transaksi sudah dapat dicatat
karena transaksi tersebut memiliki implikasi uang masuk atau keluar di masa depan.
Transaksi dicatat pada saat terjadinya walaupun uang belum benar – benar
diterima atau dikeluarkan. Dengan kata lain basis akrual digunakan untuk
pengukuran aset, kewajiban dan ekuitas dana. Jadi Basis akrual adalah basis
akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat
transaksi dan peristiwa itu terjadi tanpa memperhatikan saat kas atau setara
kas diterima atau dibayar.
Keunggulan
Pencatatan Akuntansi Secara Accrual Basis :
ü Metode
aacrual basis digunakan untuk pengukuran aset, kewajiban dan ekuitas dana.
ü Beban
diakui saat terjadi transaksi, sehingga informasi yang diberikan lebih handal
dan terpercaya.
ü Pendapatan diakui
saat terjadi transaksi, sehingga informasi yang diberikan lebih handal dan
terpecaya walaupun kas belum diterima.
ü Banyak
digunakan oleh perusahan-perusahana besar (sesuai dengan Ketentuan Standar
Akuntansi Keuangan dimana mengharuskan suatu perusahaan untuk menggunakan basis
akural).
ü Piutang
yang tidak tertagih tidak akan dihapus secara langsung tetapi akan dihitung
kedalam estimasi piutang tak tertagih.
ü Setiap
penerimaan dan pembayaran akan dicatat kedalam masing-masing akun sesuai dengan
transaksi yang terjadi.
ü Adanya
peningkatan pendapatan perusahaan karena kas yang belum diterima dapat diakui
sebagai pendapatan.
ü Laporan
keuangan dapat dijadikan sebagai pedoman manajemen dalam menentukan kebijakan perusahaan
kedepanya.
ü Adanya
pembentukan pencandangan untuk kas yang tidak tertagih, sehingga dapat
mengurangi risiko kerugian.
KelemahanPencatatan
Akuntansi Secara Accrual Basis :
ü Metode
aacrual basis digunakan untuk pencatatan.
ü Biaya
yang belum dibayarkan secara kas, akan dicatat efektif sebagai biaya sehingga
dapat mengurangi pendapatan perusahaan.
ü Adanya
resiko pendapatan yang tak tertagih sehingga dapat membuat mengurangi
pendapatan perusahaan.
ü Dengan
adanya pembentukan cadangan akan dapat mengurangi pendapatan perusahaan.
ü Perusahaan
tidak mempunyai perkiraan yang tepat kapan kas yang belum dibayarkan oleh pihak
lain dapat diterima.
5. Unit
Of Measure
Konsep
pengukuran dalam nilai mata uang berpendapat bahwa akuntansi merupakan suatu
proses pengukuran dan penyampaian akuntansi perusahaan yang dapat diukur dengan
uang. Secara tidak langsung konsep ini menyatakan bahwa satuan uang adalah alat
yang paling efektif untuk mengungkapkan pengukuran aktiva dan kewajiban
perusahaan serta perubahan-perubahannya. Namun hal tersebut tidak berarti bahwa
informasi non moneter tidak tercakup dalam sistem akuntansi perusahaan.
informasi ini juga diikut sertakan, tetapi informasi utama dalam laporan
keuangan diukur dalam nilai mata uang agar memberikan dasar penafsiran yang
universal bagi pembaca laporan.
6. Periodic
Reporting
Konsep
periode akuntansi berpendapat bahwa laporan keuangan yang menggambarkan
perubahan kekayaan suatu perusahaan harus diungkapkan secara berkala. Oleh
karena itu aktivitas ekonomi perusahaan dipecah dalam periode-periode dan
dengan penyajian laporan keuangan secara periodik diharapakan hal tersebut dapat
membantu pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan.
7. Concervatism
Untuk
menghadapi kejadian-kejadian dimasa datang yang penuh ketidakpastian dan
berbagai resiko, akuntansi senantiasa berpedoman pada suatu konsep berhati-hati
yang dikenal dengan konsep konservatif. Konsep concervatism merupakan konsep
dalam akuntansi yang konvensional, yang timbul dari ketidakpastian dalam
pelaporan keuangan. Konsep ini menekankan jika terdapat beberapa kemungkinan
penilaian untuk suatu perkiraan, maka untuk perkiraan pendapatan aktiva
sebaiknya dipilih alternatif yang akan menghasilkan nilai paling kecil dan
sebaliknya untuk perkiraan kewajiban dan beban sebaiknya dipilih alternatif
yang akan menghasilkan nilai terbesar.
8. Matching
Cost With Revenue
Dalam
akuntansi dikenal prinsip matching concept. Di mana yang dimaksud dari prinsip
ini adalah dengan diakuinya beban bukan pada saat pengeluaran kas telah terjadi
atau telah dibayarkan.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar