"Kenaikan Harga Elpiji, Kado Buruk dari Pertamina"
JAKARTA – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Irman Gusman menyesalkan keputusan PT Pertamina yang menaikkan harga gas elpiji tabung 12 kilogram sebesar 65 persen secara mendadak. Selain memberatkan masyarakat, kebijakan ini juga mempunyai dampak luas terhadap inflasi karena mempunyai implikasi yang luas, termasuk pada industri makanan dan restoran.
Irman Gusman juga mengatakan, kebijakan Pertamina untuk menaikkan harga elpiji nonsubsidi kemasan 12 kg di awal 2014 telah merusak momentum perayaan tahun baru.
"Kenaikan harga elpiji adalah kado terburuk dari Pertamina untuk rakyat Indonesia. Momentumnya sekarang adalah perayaan tahun baru yang seharusnya penuh dengan kabar gembira, bukan kabar kenaikan harga,” ujar Irman Gusman di Jakarta, Kamis (2/1/2014).
Kenaikan harga elpiji ini, lanjut Irman Gusman, dipastikan diikuti kenaikan harga sejumlah kebutuhan masyarakat.
"Saya yakin ibu-ibu rumah tangga akan teriak dengan kenaikan ini, bahkan pengelola rumah makan juga akan keberatan dengan kenaikan harga elpiji ini," ungkap Irman Gusman.
Kebijakan ini, kata Irman Gusman, menunjukkan Pertamina sebagai BUMN tidak memiliki manajemen tata niaga yang baik. Karena itu, sebaiknya pemerintah meminta Pertamina untuk menunda kenaikan harga elpiji hingga masyarakat siap.
Ditegaskan Irman, pemerintah tidak bisa lepas tangan terhadap kebijakan PT Pertamina ini. Dia mengakui, PT Pertamina adalah sebuah korporasi, namun sebagai BUMN diberi hak monopoli untuk kepentingan masyarakat banyak dan bukan hanya untuk mencari untung.
Irman mendesak pemerintah segera turun tangan, karena keberadaan Pertamina sebagai BUMN yang memonopoli penguasaan negara di bidang minyak dan gas adalah untuk menjalankan amanat konstitusi, khususnya Pasal 33 UUD 1945 yang menegaskan bahwa cabang-cabang produksi yang penting dan menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.(rez) (wdi)
sumber: http://economy.okezone.com/read/2014/01/02/19/920912/kenaikan-harga-elpiji-kado-buruk-dari-pertamina
Sabtu, 04 januari 2014
Analisis: Menurut Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Irman Gusman kenaikan Harga elpiji di awal tahun 2014 sangat disesalkan karna dengan adanya damapk ini maka masyarakat lah yang akan merasakan dampak nya terlebih sektor indutri makanan dan restoran yang mungkin akan berdampak ada kenaikan harga makanan yang di produksi nya. setelah harga minyak naik, kebutuhan akan elpiji merupkan hal yang wajib dan harus ada dalam kehidupan sehari-hari nya. seharus nya pihak pertamina harus menunda kenaikan terlebih dahulu dan pertamina harus memperbaiki sistem manajemen nya terbih dahul karna adalah suatu korporasi yang diberi hak monopoli untuk kepentingan rakyat banyak bukan hanya untuk mencari untung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar